JAKARTA – Apa sebenarnya peran sebuah perguruan tinggi? Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) , perguruan tinggi punya empat peran dalam pembangunan bangsa, yakni sebagai pendukung, pengarah atau penggerak, pemungkin, dan pemicu transformasi.

Demikian disampaikan mendikbud saat menjadi pembicara dalam Forum Rektor Indonesia (FRI) di Surakarta.  Peran sebagai supporter (penopang) adalah peran paling bawah dalam hierarki.

“Sebagai driver perguruan tinggi menggerakkan sekaligus mengarahkan. Sebagai enabler, perguruan tinggi bertugas mendobrak ketidakmungkinan melalui kreativitas dan inovasi. Adapun sebagai pemicu transformasi, perguruan tinggi memulai perubahan transformatif,” ujar mentri pendidikan.

Dia menilai, dari keempat peran tersebut, peran terpenting bagi perguruan tinggi adalah sebagai pemicu transformasi. Untuk menjalankan peran tersebut, lanjutnya, penting bagi perguruan tinggi bergerak sesuai perkembangan zaman.

“Peran terbaik adalah sebagai pemicu tranformasi, yakni penggerak perubahan. Maka, perguruan tinggi harus bergerak dinamis. Pengajarannya harus berubah, jangan itu-itu saja. Risetnya harus berkembang, jangan itu-itu saja,” papar mantan Rektor Insitut Teknologi Surabaya (ITS) itu.

Mendikbud menyampaikan, di antara entitas lain, masyarakat perguruan tinggi adalah yang paling beruntung. Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat perguruan tinggi memanjatkan syukur dengan memberikan sumbangan terbaik bagi bangsa.

“Di antara masyarakat lain, kita beruntung karena termasuk sebagai masyarakat pendidikan. Di antara masyaraat pendidikan lain, kita beruntung karena termasuk dalam masyarakat perguruan tinggi.

Sebagai forum cendekia,  FRI dapat menghidupkan tradisi keilmuan. Menyatir kisah Abu Hanafi muda,  tradisi keilmuan telah dimulai masyarakat terdahulu. Maka, masyarakat perguruan tinggi kini juga harus dinamis

Selain Mendikbud, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional A, Ketua MPR, dan Ketua DPD RI  akan menyampaikan pandangan mengenai kedaulatan rakyat dalam perencanaan pembangunan nasional.

Sumber : okezone

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *